3 Pakaian yang tebal sangat cocok dipakai pada cuaca . a. Panas b. Hangat c. Kering d. Dingin 4. Kain sutera banyak digunakan menjadi bahan pembuatan pakaian yang berharga tinggi. Kain sutera berasal dari . a. Kapas sutera b. Ulat sutera c. Kayu sutera d. Emas sutera 5. Serat kapas dimanfaatkan manusia sebagai bahan dasar pembuatan kain
DiZaman Batu pakaian terbuat dari kulit atau bulu. Namun karena kulit sulit dibuat , maka untuk pakaian sehari-hari banyak orang mengenakan pakaian dari rumput menggunakan alat tenun sederhana. Seiring perkembangan teknologi dengan ditemukannya alat tenun, jahit dan peralatan lainnya untuk membuat pakaian, maka pakaian menjadi mudah untuk dibuat.
Pembahasan Dalam memproduksi sebuah produk, pengaruh teknologi sangat besar. Yang paling utama adalah teknologi digunakan untuk memproduksi produk secara massal. Hal tersebut tidak bisa dilakukan secara manual atau dengan tenaga manusia saja. Maka dibuatlah mesin-mesin yang dapat memproduksi produk secara besar-besaran.
Foto iStock. Teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan kain adalah tenun. Proses pembuatannya menggunakan alat penenun, baik yang tradisional maupun alat tenun yang sudah modern. Alat tradisional menggunakan tangan manusia, sedangkan alat tenun modern menggunakan mesin. Kain yang dihasilkan dari proses tenun tradisional cenderung mahal
PengembanganTeknologi Produksi Pakaian. 10 April 2016, 18:14. Petugas mengoperasikan mesin bordir otomatis yang dipamerkan dalam pameran teknologi produksi pakaian di Kota Denpasar, Bali, Minggu (10/4). Pengembangan berbagai teknologi produksi pakaian seperti mesin bordir, alat sablon dan alat cetak motif kain digital diharapkan mampu menahan
1 Pakaian yang tipis cocok dipakai ketika cuaca . 2. Kain wol berasal dari . 3. Alam menyediakan berbagai sumber daya untuk bahan dasar pakaian, maka terhadap lingkungan alam kita harus . 4. Perkembangan teknologi menjadikan pembuatan pakaian banyak menggunakan peralatan . 5. Kain Ulos berasal dari daerah . 6.
. 1. Pengenalan Pembuatan pola adalah proses untuk membuat pakaian. Pola digunakan sebagai templat untuk memotong kain yang sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan untuk menjahit pakaian Purnamasari, 2015. Ini mempengaruhi jenis kain, pakaian yang sesuai pada pemakainya, dan apa-apa hiasan yang akan digunakan. Pola ini digunakan untuk membuat kain 2D duduk dengan betul pada badan 3D Suryani & Yahya, 2018. Kaedah pembuatan pola pakaian yang paling biasa adalah pola bentuk 2D. Pola bentuk 2D ini dilakukan dengan menggunakan beberapa peralatan seperti kertas pola, French curve, pembaris lurus, dan pensil Jaafar, 2017. Penggunaan beberapa peralatan dalam menghasilkan pola pakaian agak merumitkan, hal ini menyebabkan para pelajar perlu membawa beberapa alatan untuk membuat pola pakaian Castro, Andres & Prestoza, 2018. Pembaris tradisional yang digunakan sebelum ini bukan sahaja panjang, kadangkala terlalu sukar dibawa ke mana-mana malah ramai dalam kalangan pelajar yang menghadapi kesukaran melukis pola pakaian Razali, 2018. Tambahan pula, jika salah satu alatan tertinggal atau lupa untuk dibawa, hal ini akan menggangu dalam proses untuk membuat pola pakaian dan tidak dapat disiapkan sepenuhnya pada satu-satu tempoh masa. Tujuan inovasi Simply Curve adalah menggunakan konsep all in one iaitu gabungan beberapa pembaris untuk memberi bentuk pada penghasilan pola pakaian. Sebagai contoh, bahagian yang melengkung berfungsi bagi memberi bentuk pada keruk lubang lengan, membentuk pinggang, membentuk keruk kelengkang atau cawat seluar, memberi bentuk punggung dan sebagainya. Tambahan pula, ukuran basi yang terdapat pada tepi garisan lurus berfungsi sebagai tanda ukuran basi jahitan. Selain itu, terdapat acuan khas iaitu lubang leher baju kurung yang bersaiz M dan L. Ia Abstrak Pembuatan pola adalah proses untuk membuat pakaian. Pola digunakan sebagai templat untuk memotong kain yang sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan untuk menjahit pakaian. Kaedah pembuatan pola pakaian menggunakan beberapa peralatan pembaris yang berbeza. Pembaris tradisional yang digunakan sebelum ini bukan sahaja panjang, tetapi kadangkala terlalu sukar dibawa ke mana-mana malah ramai dalam kalangan pelajar yang menghadapi kesukaran melukis pola pakaian. Kaedah penyelidikan ini berdasarkan pemerhatian. Pemerhatian terhadap pelajar-pelajar kursus sijil fesyen dan pakaian di Kolej Komuniti Selayang, Kolej Komuniti Raub, Kolej Komunti Baling dan Kolej Komuniti Arau. Data primer diperoleh daripada pemerhatian terhadap para pelajar semasa proses membuat pola pakaian. Simply Curve merupakan inovasi pembaris yang direka khas khususnya dalam pembuatan pola pakaian. Kajian ini dijalankan berdasarkan dua data utama iaitu data primer dan data sekunder termasuk pemerhatian terhadap para pelajar semasa proses membuat pola pakaian dan juga diperoleh daripada tinjauan literatur, jurnal dan juga dari buku. Prototaip juga dihasilkan mengambil kira beberapa faktor fungsi seperti dilengkapi dengan pelbagai ukuran basi, pembuatan seluar, acuan lubang leher baju, membentuk pada lubang lengan, bentuk pinggang, punggung, leher, cawat seluar, kepala lengan serta mudah dibawa kemana sahaja. Simply Curve ini dapat membantu pelajar kerana membolehkan kerja melakar pola seperti mendapatkan garisan lebih tepat dengan hanya satu peralatan dimana sebelum ini pelajar perlu menggunakan beberapa jenis pembaris yang berasingan. Melalui hasil inovasi Simply Curve ini, proses melakar pola pakaian menjadi lebih mudah dan cepat serta lebih praktikal. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Norfadilah KamaruddinThis handbook provides a quick access to the important principles, concept and theories in research study. The material in this handbook are mostly in summary form and very simple, in which the explanations are easy to understand, the examples and illustration are very practical In short, WHAT,WHY AND HOW TO DO RESEARCH - A general guide for Art & Design students to the Research Process is a βpassportββ for all students in art and design field to begin their research projects. Peter WoodsResearchers are under increasing pressure to improve the quality and rate of their publications. Key to the effective communication of their work is its presentation in clear, concise and well-written prose. This second edition of Peter Woods' established guide discusses all aspects of translating research into writing, including- getting started and keeping going; organising your work; traditional and alternative forms of writing; style and format; editing your writing; writing alone and writing in a team; approaching publishers and getting published. Now brought fully up-to-date to cover recent developments in representation and technology, and with many new examples, this well-respected book will help readers to write and publish the results of their research with maximum clarity and impact. New sections cover, among other aspects, the effective use of different writing implements..There is a generic innovation process, grounded in models of how people learn, that can be applied across multiple sectors. It can be applied to the design and development of both hardware and software products, to the design of business models and services, to the design of organizations and how they work, and to the design of the buildings and spaces in which work takes place, or within which companies interact with their customers. This article describes such a model of innovation, grounding it in learning models and developing its implications for understanding, implementing, and engaging in the innovation process. The article focuses on the value and functions of multifaceted innovation teams. It notes the difficulties inherent in innovation efforts, shows where some of the pitfalls are for organizations attempting to innovate, and emphasizes the need to be flexible and adaptive in using the innovation Pakaian Ciptaan Rosita Jadi Rujukan Tiga NegaraR JaafarJaafar, R. 2017, October, 21. Pola Pakaian Ciptaan Rosita Jadi Rujukan Tiga Negara. Berita Harian Online. Retrieved January 15, 2021, from Background Studies & Documentation A Simple Guide for A New Researcher in Art & DesignN KamaruddinKamaruddin, N. 2019. Research, Background Studies & Documentation A Simple Guide for A New Researcher in Art & Design. Beau Bassin. Mauritius Lambert Academic Multimedia Interaktif Pembuatan Pola Dasar Busana WanitaN PurnamasariPurnamasari, N, S, I. 2015. Pengembangan Multimedia Interaktif Pembuatan Pola Dasar Busana Wanita. Retrieved February 27, 2021 from Pembaris Pola Mudahkan Jahit PakaianN RazaliRazali, N. 2018, February 23. Cipta Pembaris Pola Mudahkan Jahit Pakaian. Berita Harian Online. Retrieved March 1, 2021, from Research Conducting and Evaluating Research in the Social ScienceL WolferWolfer, L. 2006. Real Research Conducting and Evaluating Research in the Social Science. United States of America Pearson Education Inc.
ο»ΏSoal Tematik Kelas 3Tema 7Subtema 2 Perkembangan TeknologiProduksi SandangLATIHAN SOAL TEMATIK KELAS 3 SD KURIKULUM 2013 K13 Tema 7 β Perkembangan TeknologiSubtema 2 β Perkembangan Teknologi Produksi SandangKeterangan soal Jumlah soal pilihan ganda 25Jumlah soal isian singkat 10Jumlah soal uraian 5A. BERILAH TANDA SILANG X PADA HURUF A, B, C ATAU D PADA JAWABANYANG BENAR!1. Pakaian bagi manusia merupakan salah satu kebutuhan β¦.a. Tersierb. Sekunderc. Primerd. Egaliter2. Pakaian digunakan oleh manusia dengan tujuan antara lain untuk β¦.a. Menghilangkan laparb. Melindungi tubuhc. Merapikan rambutd. Mempercepat pernafasan3. Pakaian yang tebal sangat cocok dipakai pada cuaca β¦.a. Panasb. Hangatc. Keringd. Dingin4. Kain sutera banyak digunakan menjadi bahan pembuatan pakaian yang berharga sutera berasal dari β¦.a. Kapas suterab. Ulat suterac. Kayu suterac. Emas sutera5. Serat kapas dimanfaatkan manusia sebagai bahan dasar pembuatan kain β¦.a. Katunb. Flannelc. Suterac. Wol6. Garis yang membagi bangun datar menjadi dua bagian sama besar dinamakan β¦.a. Garis sudutb. Garis sumbu simetric. Garis bujurc. Garis lintang7. Bangun segiempat mempunyai simetri lipat sebanyak β¦.a. 4b. 3c. 2d. 18. Kertas gambar milik Danu berbentuk persegi panjang. Maka kertar tersebut memilikisimetri lipat sebanyak β¦.a. 4b. 3c. 2d. 19. Bangun datar di bawah ini yang tidak memiliki simetri lipat adalah β¦.a. Lingkaranb. Segitiga sama kakic. Layang-layangd. Jajar genjangWant to read all 8 pages?Previewing 3 of 8 pagesUpload your study docs or become a to read all 8 pages?Previewing 3 of 8 pagesUpload your study docs or become a of previewWant to read all 8 pages?Upload your study docs or become a member.
β Sejarah pakaian hadir seiring perkembangan kehidupan manusia, dengan fungsi singkat untuk melindungi tubuh agar tetap hangat. Menurut penelitian tentang sejarah pakaian pertama kali dibuat dari kulit binatang. Sejarah pakaian terus mengalami perkembangan seiring pengaruh budaya, fungsi dan mode. Pengertian pakaian adalah penutup tubuh dengan fungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai cuaca dan aktivitas. Biasanya pakaian terbuat dari bahan tekstil dan serat, akan tetapi bisa menggunakan bahan lain yang cocok digunakan untuk membuat pakaian berdasarkan fungsi dan tujuannya. source wiki Sejarah Pakaian Sejarah pakaian manusia dimulai pada jaman purbakala, dimana ketika itu orang-orang belajar menggunakan kumparan untuk membuat benang dari serat tanaman dan hewan. Dalam sejarah pakaian pada saat itulah alat tenun primitif muncul pertama kalinya. Ketika itu pakaian terbuat dari kulit binatang. Tidak diketahui dengan pasti kapan sejarah pakaian ini muncul. Akan tetapi ada bukti yang menunjukkan bahwa sejarah pakaian mulai hadir dalam kehidupan manusia sejak sampai tahun yang lalu. Keberadaan sejarah pakaian telah muncul sejak ratusan ribu tahun yang lalu, ditunjukkan melalui bukti-bukti artefaknya. Penemuan Alat-Alat Dalam Sejarah Pakaian Arkeolog menemukan benda-benda yang terlihat seperti jarum jahit buatan tangan yang telah usang diperkirakan muncul dari tahun yang lalu. Jarum yang pertama kali muncul, diyakini milik budaya Solutrean yang ada di Perancis dari SM hingga SM. Terdapatnya bukti dari serat rami yang dicelup, jauh pada tahun ke SM dan ditemukan di sebuah gua prasejarah di Republik Georgia. Ditemukannya alat tenun yang pertama di Dolni Vestonice di Republik Ceko dalam bentuk cetakan tekstil, keranjang dan jaring yang terbuat dari potongan tanah liat dan berusia tahun. Patung-patung Venus dari Eropa Barat yang dihiasi dengan keranjang topi atau penutup kepala, ikat pinggang dan tali pengikat pakaian yang diperkirakan berasal dari sekitar tahun yang lalu. Patung-patung Venus dari Eropa Timur yang mengenakan ikat pinggang dan seuntai rok. Arkeolog juga menemukan pengukur rajutan, kumparan jarum dan tongkat tenun, yang diyakini digunakan dalam pembuatan tekstil. Sejarah Pakaian Manusia Di beberapa titik dalam sejarah pakaian, manusia Neanderthal adalah yang pertama kali membuat pakaian. Mereka belajar bagaimana menggunakan kulit binatang yang diburu sebagai pelindung untuk menjaga tubuh tetap hangat dan kering. Ada juga kemungkinan, bahwa pakaian pertama kalinya digunakan sebagai alat mistis, penghias, pemujaan atau penghormatan dan kemudian dikenakan juga. Manusia Cro-Magnon, yang muncul setelah Neanderthal, mengembangkan pakaian dengan menggunakan jarum tajam, benda runcing dan jarum yang terbuat dari irisan tulang binatang dengan titik di salah satu ujung dan mata pada yang lain. Dengan menekan lubang-lubang kecil pada kulit dan kemudian mengikatnya dengan otot dan alat sejenis yang dapat ditemukan di alam. Salah satu pakaian sederhana pertama adalah jubah yang pertama kali dibuat dari dua potong kulit hewan berbentuk persegi panjang yang diikat dan dibuat lubang di tengah untuk leher. Jubah yang pertama ini tidak memiliki lengan dan diikat dengan ikat pinggang. Contoh pakaian prasejarah terbaik milik kaum Γtzi ditemukan lengkap oleh Iceman di pegunungan Alpen pada tahun 1991, yang berusia 5300 tahun. Pakaian dan peralatannya terbuat dari kulit, tulang, tanduk dan bulu dari enam spesies binatang yang berbeda dan juga terbuat dari daun, kayu dan serat dari 17 pohon yang berbeda. Pakaian atasnya diikat dengan sabuk. Kakinya ditutupi dengan dua kulit mirip stocking / legging terpisah yang terbuat dari beberapa potong kulit kambing dan melekat pada ikat pinggang. Sepatu terbuat dari kulit binatang seperti beruang, kulit rusa dan kulit anak sapi dan dilapisi dengan jerami. Mantel yang terbuat dari potongan kulit kambing yang dijahit di bagian dalam dengan benang yang terbuat dari otot hewan. Memiliki topi yang tingginya 20 cm terbuat dari bulu beruang yang memiliki tali terbuat dari kulit. Baju luar di punggung terbuat dari batang rumput panjang. Sejarah Penemuan Macam-Macam Pakaian Sejarah Penemuan Macam-Macam Pakaian Sebelum Masehi Tahun SM β Orang Eropa membuat pakaian hangat seperti celana, mantel dan sepatu tinggi dari kulit binatang yang disatukan oleh jarum yang terbuat dari tulang. Tahun 1200 SM β Pria di Mesir mengenakan cawat dan sejenis pakaian seperti rok. Wanita mengenakan gaun dengan tali bahu. Kedua jenis pakaian tersebut ditambahkan perhiasan. Tahun 400 SM β Wanita di Yunani mengenakan gaun panjang yang menutupi sebagian besar tubuh mereka. Pria memakai mantel dan jubah. Sejarah Penemuan Macam-Macam Pakaian Pada Tahun Masehi Tahun 100 M β Pria Romawi mengenakan tunik. warga negara Romawi mengenakan baju toga. Wanita mengenakan gaun panjang. Pria dan wanita sama-sama memakai celana pendek disebut subligaculum. Wanita mengenakan pita di sekitar dada mereka yang disebut strophium atau mamilare. Tahun M β Pria Saxon mengenakan hem dan jubah, serta celana. Wanita mengenakan pakaian linen panjang dengan tunik panjang di atasnya. Tahun 1300 M β Pria mengenakan tunik. Beberapa pria memakai celana pendek linen disebut Braies. Mereka juga memakai kaus kaki atau sejenis stoking. Wanita mengenakan pakaian seperti gaun. Selain itu mereka mengenakan tunik panjang. Tahun 1590 M β Pria mengenakan celana dan jas yang disebut doublet. Wanita mengenakan pakaian linen gaun panjang dan sejenis korset yang disebut farthingale di dalam pakaian mereka. Baik pria maupun wanita memakai topi. Tahun 1680 M β Pria memakai celana, stoking dan sepatu bot. Mereka memakai rompi dan dilapisi jubah mantel. Wanita masih memakai gaun panjang. Tahun 1797 M β Bagian atas topi diperkenalkan di Inggris. Tahun 1800 M β Wanita mulai mengenakan pakaian dalam. Tahun 1820 M β Bahan pakaian elastis diciptakan oleh Thomas Hancock. Tahun 1822 M β Suspender pengikat pakaian seperti pada mantel diciptakan oleh Albert Thurston. Tahun 1849 M β Peniti diciptakan oleh Walter Hunt. Tahun 1870 M β Pria memakai celana panjang, rompi dan jas. Wanita mengenakan bustles rangka untuk rok agar belakang gaun terlihat menonjol. Tahun 1893 M β Resleting diciptakan oleh Whitcomb Judson. Sejarah Penemuan Macam-Macam Pakaian Pada Abad Ke-19 Masehi Tahun 1903 β Gantungan baju diciptakan oleh Albert Parkhouse. Tahun 1910 β Wanita mengenakan rok hobble, sehingga wanita terlihat langsing ketika mengenakannya. Tahun 1910 β Stoking dan celana dalam wanita terbuat dari rayon sejenis bahan viscose untuk pertama kalinya. Tahun 1913 β Bra diciptakan oleh Mary Phelps Jacob. Tahun 1917 β Gideon Sundback mempatenkan resleting yang telah disempurnakan. Tahun 1926 β Setrika uap diperkenalkan pertama kali. Tahun 1920 β Celana dalam menjadi lebih pendek. Pakaian pria menjadi tidak terlalu formal. Pria lebih memilih mengenakan sejenis pakaian model sweater atau jaket tanpa bukaan dibandingkan rompi. Tahun 1925 β Wanita mengenakan rok panjang selutut. Tahun 1935 β Nilon ditemukan oleh Wallace Carothers. Tahun 1941 β Polyester diciptakan dan di Inggris dimulai pendistribusian pakaian. Tahun 1946 β Bikini diciptakan. Tahun 1947 β Christian Dior memperkenalkan mode fashion dengan istilah βNew Lookβ. Tahun 1949 β Pendistribusian pakaian di Inggris berakhir. Tahun 1959 β Stoking pantyhouse diciptakan. Tahun 1965 β Rok Mini diciptakan oleh Mary Quant. Tahun 1990 β Thong pakaian dalam mini menjadi populer. Perkembangan Pakaian Dari Masa Ke Masa Setiap suku bangsa memiliki sejarah pakaian tersendiri yang selalu berubah mengikuti perkembangan kebudayaan di masa itu. Perubahan ini terjadi karena adanya asimilasi budaya akibat hubungan perdagangan atau kolonisasi, yang mengakibatkan sejarah pakaian memiliki masa tertentu di setiap kebudayaan. Contohnya bangsa Romawi mulai memasuki sejarah pakaian tunik jubah sekitar abad 200 SM, ketika berhubungan dengan Bangsa Mesir dan Yunani, yang ketika itu Bangsa Mesir sudah membuat pakaian yang ditenun. Pada jaman kuno dan sekitar abad pertengahan pakaian sangat mahal, dikarenakan tidak adanya alat bantu yang memudahkan untuk membuat pakaian. Jadi ketika itu bisa dikatakan sangat sedikit sekali perubahan bentuk pakaian dan kebanyakan orang hanya memiliki pakaian yang mereka kenakan. Bahkan anak-anak jarang yang memiliki pakaian dan hanya bertelanjang, hal ini dapat kita temui pada suku-suku primitif yang masih bisa dijumpai pada jaman sekarang. Di Zaman Batu pakaian terbuat dari kulit atau bulu. Namun karena kulit sulit dibuat , maka untuk pakaian sehari-hari banyak orang mengenakan pakaian dari rumput menggunakan alat tenun sederhana. Seiring perkembangan teknologi dengan ditemukannya alat tenun, jahit dan peralatan lainnya untuk membuat pakaian, maka pakaian menjadi mudah untuk dibuat. Juga didukung oleh penemuan kapas sebagai bahan membuat pakaian menjadikan harganya menjadi lebih terjangkau. Dengan terjadinya asimilasi budaya karena hubungan dagang, kolonisasi dan penyebaran agama, mengakibatkan terciptanya sejarah pakaian yang terus berkembang di setiap kebudayaan suku bangsa. Didukung oleh berkembangnya teknologi komunikasi dan transportasi, mengakibatkan terjadinya penyebaran besar-besar berbagai macam pakaian. Serta dengan ditambahkannya fungsi lain dari pakaian sebagai sebuah fashion. Sejarah Pakaian di Indonesia Sejarah pakaian di Indonesia diperkirakan muncul sejak Zaman Batu Muda Neolitikum. Bukti bahwa orang-orang ketika itu sudah berpakaian, dengan ditemukannya alat pemukul kulit kayu di Pulau Kalimantan dan Sulawesi Selatan serta di beberapa tempat lain di wilayah Indonesia. Pada saat itu, pakaian dibuat dari kulit kayu sederhana yang dihaluskan dan dibuat oleh kaum wanita. Demikianlah ulasan sejarah singkat pakaian manusia. Semoga artikel tentang sejarah pakaian ini bisa menjadi referensi untuk anda. Semoga bermanfaat.
- Sandang merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang mesti dicukupi. Sama seperti pangan, perkembangan teknologi produksi sandang juga terus berlangsung dari waktu ke waktu. Kemarin kita sudah membahas perkembangan teknologi produksi pangan. Nah, sekarang giliran perkembangan teknologi produksi sandang, Kids. Baca Juga Perkembangan Teknologi Produksi Pangan, Makin Lama Makin Canggih Kira-kira seperti apa perkembangannya, ya? Apakah manusia zaman dahulu sudah mengenakan pakaian seperti yang kita kenakan sekarang? Kita cari tahu bersama, yuk! Perkembangan Teknologi Produksi Sandang Alat tenun tradisional Pakaian memiliki peran besar bagi manusia. Coba bayangkan kalau manusia enggak mengenakan pakaian, Kids? Manusia akan kepanasan, kedinginan, dan bisa terluka. Hal itu bisa membahayakan nyawa manusia terlebih lagi untuk yang tinggal di wilayah dengan cuaca ekstrem. Itulah salah satu alasan mengapa pakaian menjadi salah satu dari tiga kebutuhan primer manusia yang berupa sandang, pangan, dan juga papan. Baca Juga Cara Menghilangkan Noda Tinta pada Pakaian, Cukup Pakai Bahan yang Ada di Rumah Namun, di awal mula peradaban, manusia purba rupanya semula enggak mengenal pakaian, Kids. Kemudian, lama kelamaan manusia mulai menutupi dan melindungi tubuhnya dengan kulit dan bulu dari hewan hasil buruan manusia. Zaman terus berubah dan manusia mulai bisa menenun untuk membuat pakaian. Teknologi membuat manusia bisa membuat pakaian sederhana dengan menggunakan alat pentenun yang tentunya juga masih sederhana. Mesin pemintal kain modern di pabrik tekstil ilustrasi Namun, menenun rupanya hanya bisa menghasilkan sedikit pakaian dan memakan waktu yang cukup lama. Kemudian, saat dunia indsutri dimulai, perkembangan teknologi produksi sandang semakin maju dengan munculnya mesin jahit. Walaupun masih manual dan membutuhkan tenaga manusia, mesin jahit bisa merangkai kain lebih cepat dari menenun. Baca Juga Fakta Unik Uang dari Berbagai Negara, Ada yang Super Canggih Hingga sekarang perkembangan teknologi produksi sandang terus berlanjut, Kids. Saat ini, pakaian yang kita kenakan kebanyakan berasal dari produksi pabrik yang telah menggunakan mesin modern yang canggih. Mesin modern di pabrik tekstil menghasilkan beragam pakaian dengan jumlah besar dalam waktu singkat. - Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
Ilustrasi kain. Foto iStockKain merupakan produk tekstil yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, kain adalah bahan utama pembuatan pakaian, seperti baju, celana, rok, jaket, sepatu, dan untuk memenuhi kebutuhan sandang, kain juga memiliki fungsi rumah tangga. Contohnya sebagai kain pel, taplak meja, serbet, gorden, sprei, sarung bantal, dan masih banyak beragam jenis kain yang sering digunakan, mulai dari kain flanel, linen, katun, wol, kanvas, hingga sutra. Masing-masing jenis kain tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan bahan utamanya, sehingga penggunaannya pun disesuaikan dengan barang apa yang ingin kain katun mempunyai daya serap keringat yang baik, sehingga dijadikan sebagai pakaian sehari-hari. Berbeda dengan kanvas yang bahannya terasa kaku dan keras, sehingga lebih cocok digunakan untuk sepatu dan yang dibentuk menjadi benang merupakan bahan dasar yang digunakan untuk membuat kain. Benang tersebut lalu diproses menggunakan suatu teknologi hingga menjadi kain. Lalu, bagaimana cara menjawab perintah, jelaskan teknologi yang digunakan dalam proses pembuatan kain, dari guru di sekolah!Teknologi yang Digunakan dalam Proses Pembuatan KainIlustrasi kain. Foto iStockTeknologi yang digunakan dalam proses pembuatan kain adalah tenun. Proses pembuatannya menggunakan alat penenun, baik yang tradisional maupun alat tenun yang sudah modern. Alat tradisional menggunakan tangan manusia, sedangkan alat tenun modern menggunakan yang dihasilkan dari proses tenun tradisional cenderung mahal, mengingat pembuatannya yang tidak mudah. Karena itu, pakaian sehari-hari umumnya menggunakan alat tenun modern. Sementara itu, yang dibuat oleh pengrajin banyak digunakan untuk kain dilakukan dengan cara menyilangkan benang-benang menggunakan alat tenun. Setelah ditenun, benang pun menjadi kain. Kain itu kemudian dipotong sesuai dengan pola untuk dijahit agar terbentuk pakaian utuh yang bisa digunakan buku Prakarya dan Kewirausahaan Tata Busana di Madrasah Aliyah oleh Dr. Suprihatiningsih, secara tradisional, kain tenun di Indonesia dikerjakan dengan dua jenis pertama adalah teknik gendong, yaitu benang lungsin yang akan ditenun diikat hingga mengelilingi punggung penenun. Teknik kedua dilakukan dengan menggunakan bingkai kayu sebagai alat bantu teknik tenun adalah sebagai berikutMenyiapkan benang lungsin yang panjangnya sama dengan panjang kain yang benang lungsin pada dilakukan dengan memasukan benang pakan ke antara benang-benang bisa digunakan sebagai pakaian, kain yang sudah jadi akan disambungkan menggunakan teknik jahit dan penggunaan lem. Teknik penempelan lem hanya digunakan untuk kebutuhan tertentu saja, misalnya menempelkan saja fungsi rumah tangga sebuah kain? Apa saja jenis kain yang digunakan untuk berbagai kebutuhan?Apa keistimewaan kaun katun dibandingkan dengan jenis kain lainnya?
LATIHAN SOAL TEMATIK KELAS 3 SD KURIKULUM 2013 K13 Tema 7 β Perkembangan Teknologi Subtema 2 β Perkembangan Teknologi Produksi Sandang Keterangan soal Jumlah soal pilihan ganda 25 Jumlah soal isian singkat 10 Jumlah soal uraian 5 A. BERILAH TANDA SILANG X PADA HURUF A, B, C ATAU D PADA JAWABAN YANG BENAR! 1. Pakaian bagi manusia merupakan salah satu kebutuhan β¦. a. Tersier b. Sekunder c. Primer d. Egaliter 2. Pakaian digunakan oleh manusia dengan tujuan antara lain untuk β¦. a. Menghilangkan lapar b. Melindungi tubuh c. Merapikan rambut d. Mempercepat pernafasan 3. Pakaian yang tebal sangat cocok dipakai pada cuaca β¦. a. Panas b. Hangat c. Kering d. Dingin 4. Kain sutera banyak digunakan menjadi bahan pembuatan pakaian yang berharga tinggi. Kain sutera berasal dari β¦. a. Kapas sutera b. Ulat sutera c. Kayu sutera c. Emas sutera 5. Serat kapas dimanfaatkan manusia sebagai bahan dasar pembuatan kain β¦. a. Katun b. Flannel c. Sutera c. Wol 6. Garis yang membagi bangun datar menjadi dua bagian sama besar dinamakan β¦. a. Garis sudut b. Garis sumbu simetri c. Garis bujur c. Garis lintang 7. Bangun segiempat mempunyai simetri lipat sebanyak β¦. a. 4 b. 3 c. 2 d. 1 8. Kertas gambar milik Danu berbentuk persegi panjang. Maka kertas tersebut memiliki simetri lipat sebanyak β¦. a. 4 b. 3 c. 2 d. 1 9. Bangun datar di bawah ini yang tidak memiliki simetri lipat adalah β¦. a. Lingkaran b. Segitiga sama kaki c. Layang-layang d. Jajar genjang 10. Jumlah sumbu simetri bangun laying-layang adalah β¦. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 11. Produksi kain pada zaman dahulu masih bersifat tradisional, antara lain kegiatan yang dilakukan banyak yang β¦. a. Menggunakan mesin yang besar b. Memakai tenaga matahari c. Menggunakan tenaga hewan d. Memakai tangan secara langsung LIHAT JUGA SOAL INI DALAM BENTUK VIDEO >> Video Soal Tematik Kelas 3 SD Tema 7 Subtema 2 Perkembangan Teknologi Produksi Sandang dan Kunci Jawaban > Video Soal Tematik Kelas 3 SD Tema 7 Subtema 2 Perkembangan Teknologi Produksi Sandang dan Kunci Jawaban << B. JAWABAN 1. Panas 2. Bulu domba 3. Menjaga kelestariannya 4. Mesin 5. Sumatra Utara 6. Tak terhingga 7. 2 8. 3 9. 2 10. 5 C. JAWABAN 1. Manfaat yang dari adanya perkembangan teknologi produksi sandang antara lain adalah sebagai berikut ini β Pembuatan pakaian semakin mudah β Produksi pakaian semakin cepat β Jenis dan model pakaian semakin beragam β Kualitas pakaian semakin baik β Kegunaan pakaian semakin beragam 2. Hitunglah simetri lipat dan putar dari bangun datar di bawah ini! a. Segiempat Jumlah simetri lipat = 4 Jumlah simetri putar = 4 b. Persegi panjang Jumlah simetri lipat = 2 Jumlah simetri putar = 2 c. Segitiga samasisi Jumlah simetri lipat = 3 Jumlah simetri putar = 3 d. Lingkaran Jumlah simetri lipat = Tak terhingga Jumlah simetri putar = Tak terhingga e. Jajar genjang Jumlah simetri lipat = 0 Jumlah simetri putar = 1 3. Menggambar sumbu simetri 4. Pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan produksi pakaian antara lain sebagai berikut β Petani kapas β Peternak ulat sutera β Peternak domba β Penjahit β Karyawan pabrik pakaian β Pemintal benang β Penenun β Pembatik 5. Kain-kain tradisional yang berasal dari daerah Indonesia antara lain sebagai berikut β Songket Palembang dari Sumatera Selatan β Tapis dari Lampung β Songket Sambas dari Kalimantan Barat β Sasirangan dari Kalimantan Selatan β Batik dan Lurik dari Jawa β Tenun Ikat Sumba dari Nusa Tenggara Timur β Songket Pandai Sikek dari Sumatera Barat β Ulos dari Sumatera Utara β Besurek dari Bengkulu β Gringsing Tenganan dari Bali
perkembangan teknologi menjadikan pembuatan pakaian banyak menggunakan peralatan